Bisolvon Elixir untuk Meredakan Batuk Berdahak

Bisolvon

Elixir

Bromhexine HCl

 
Bisolvon bekerja sebagai mukolitik untuk meredakan batuk berdahak.

Komposisi

5 ml elixir mengandung Bromhexine hydrochloride 4 mg
(mengandung  Ethyl alcohol 3,72 % v/v )

Indikasi

Bisolvon bekerja sebagai mukolitik untuk meredakan batuk berdahak.

 Dosis

Dewasa dan anak > 10 tahun    : 3 x 10 ml per hari
Anak 5-10 tahun        : 3 x 5 ml per hari
Anak 2 – 5 tahun     : 2 x 5 ml per hari
Atau sesuai dengan petunjuk dokter.

Kontra Indikasi

Bisolvon  tidak boleh digunakan oleh penderita yang hipersensitif terhadap Bromhexine HCl atau komponen lain dalam formula.
Pada kasus tertentu yang sifatnya jarang yaitu kondisi dimana terdapat ketidakcocokan dengan zat tambahan yang terkandung dalam produk obat tersebut penggunaan produk di kontraindikasikan ( lihat pada bagian “peringatan dan perhatian”).

Peringatan dan Perhatian

Laporan mengenai terjadinya lesi kulit yang parah seperti sindroma Steven Johnson dan sindroma Lyell dengan pemberian sementara zat mukolitik seperti Bromhexine sangat jarang. Hal tersebut kebanyakan di sebabkan oleh penyakit sebelumnya yang parah atau pemberian bersamaan dengan obat lain. Jika terjadi lesi kulit atau mukosa, harus segera di tangani secara medis dan penggunaan Bromhexine harus dihentikan.

Untuk sirup 4 mg / 5 ml
Bisolvon sirup 4mg / 5 ml mengandung 15 g maltitol cair per dosis  maksimum harian yang di rekomendasikan. Pasien yang memiliki kondisi keturunan yang jarang seperti intoleransi terhadap fruktosa tidak boleh mengkonsumsi obat ini. Produk ini mungkin memiliki efek laksatif yang ringan.

Interaksi Obat

Tidak ada laporan interaksi klinis yang tidak menyenangkan dengan obat ini.

Masa Kehamilan dan Menyusui

Bromhexine dapat melintasi penghalang plasenta. Studi pada hewan tidak menunjukan efek yang membahayakan baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kehamilan, perkembangan embrio/fetus, perkembangan atau pasca kelahiran.
Hingga saat ini tidak ada bukti klinis yang menunjukkan efek yang berbahaya pada janin selama kehamilan. Meskipun demikian, tindakan pencegahan terhadap penggunaan obat selama kehamilan harus diamati. Terutama pada trimester pertama, penggunaan Bisolvon tidak dianjurkan . Bromhexine diekskresikan kedalam air susu.walaupun begitu efek yang tidak baik  pada bayi yang menyusui tidak di harapkan , karena Bisolvon tidak dianjurkan digunakan oleh ibu menyusui.

Efek Samping

Gangguan sistem kekebalan tubuh, gangguan jaringan kulit dan subkutan dan gangguan  pernapasan , mediastinum dan torak.
Reaksi anafilaksis termasuk syok anafilaktik, angiodema, bronkospasme, ruam, urtikaria, pruritus, dan hipersensitivitas lainnya.
Gangguan saluran cerna, mual, muntah, diare dan sakit pada perut bagian atas.

Kelebihan Dosis

Hingga saat ini  tidak ada laporan kelebihan dosis yang spesifik terhadap manusia. Berdasarkan laporan kelebihan dosis baik yang disengaja dan /atau kesalahan pengobatan, gejala yang teramati secara konsisten dengan efek samping Bisolvon pada dosis yang dianjurkan dan sehingga diperlukan pengobatan simtomatik.

Farmakologi

Bromhexine adalah derivat sintetik dari zat aktif vasicine yang tedapat dalam tumbuh-tumbuhan.studi preklinis menunjukan Bromhexine dapat meningkatkan sekresi bronkus serous. Bromhexine memperbaiki transpor mukus dengan mengurangi viskositas mukus  dan dengan mengaktifkan epitel bersilia( klirens mukosilia).
Studi klinis menunjukkan bahwa Bromhexine memiliki efek sekretolitik dan sekretomotor pada daerah saluran bronkus, yang dapat mempermudah pengeluaran dahak dan batuk. Setelah pemberian Bromhexine, konsentrasi antibiotik ( Amoksisilin, Eritromisin, Oksitetrasiklin )dalam dahak dan sekresi bronkopulmonari meningkat.

Farmakokinetika

Absorpsi
Bromhexine secara cepat diserap di saluran cerna.
Bioavailabilitas yang sama ditunjukkan setelah penggunaan oral formulasi padat dan cair.
Bioavailabilitas absolut dari Bromhexine HCl sekitar 22,2 ± 8,5 % dan 26,8  ±  13,1 % terhadap masing-masing Bisolvon tablet dan larutan.
Metabolisme jalur pertama  berjumlah sekitar 75-80%.
Penggunaan bersamaan dengan makanan akan menyebabkan peningkatan konsentrasi plasma Bromhexine.

Distribusi
Setelah pemberian secara intravena, Bromhexine akan didistribusikan secara cepat dan luas keseluruh tubuh dengan volume distribusi  rata-rata (Vss) hingga 1209 ±  206 L (19 L/kg). Dari penelitian setelah pemberian Bromhexine secara oral, distribusi ke jaringan paru ( bronkus dan parenkim ) adalah 32 mg dan 64 mg. konsentrasi pada jaringan paru dua jam pasca dosis 1.5 – 4.5 kali lebih tinggi pada jaringan bronkiolo-bronkial dan antara 2.4 dan 5.9 kali lebih tinggi pada parenkim paru di bandingkan  dengan konsentrasi plasma.
Bromhexine yang tidak berubah  akan terikat dengan  protein plasma sebesar 95% (non-pengikatan terbatas ).

Metabolisme
Hampir seluruh Bromhexine di metabolisme menjadi berbagai metabolit yang ter hidroksilasi dan asam dibromanthranilic. Semua metabolit dan bromhexine itu sendiri sebagian besar akan terkonjugasi dalam bentuk N-glucuronides dan O-glucuronides. Tidak ada petunjuk secara substansial terhadap perubahan pola metabolisme oleh Oksitetrasiklin, Sulfonamid atau Eritromisin. Sehingga tidak mungkin  ada interaksi yang relevan dengan substrat CYP 450 2C9 atau 3A4.

Eliminasi
Setelah pemberian secara i.v. Bromhexine merupakan obat dengan rasio ekstraksi tinggi dalam kisaran aliran darah hepatik, 843-1073 ml/menit yang akan menghasilkan variabilitas antar-dan intra-individual tinggi ( CV > 30 % ). Radioaktivitas dalam urin ditemukan setelah pemberian Bromhexine  radiolabelled sekitar 97.4 ± 1.9 % dari dosis , dengan kurang dari 1 % sebagai senyawa induk. Konsentrasi plasma Bromhexine menunjukkan penurunan multieksponensial. Setelah pemberian oral dosis  tunggal antara 8 dan 32 mg, eliminasi terminal paruh berkisar antara 6,6 dan 31,4 jam. Waktu paruh relevan untuk memprediksi farmakokinetik  dosis ganda sekitar 1 jam, sehingga tidak ada akumulasi yang terlihat setelah  beberapa dosis ( Faktor akumulasi 1.1 ).

Umum

Setelah pemberian secara oral Bromhexine menunjukkan  farmakokinetik dosis proporsional dalam kisaran 8-32 mg.

Tidak  ada data farmakokinetik bromhexine terhadap usia lanjut atau pasien dengan insufisiensi ginjal atau hati. Dari pengalaman klinis secara luas tidak menimbulkan terhasap  masalah keamanan relevan dari populasi.
Studi interaksi dengan anti koagulan atau digoksin tidak dilakukan. Farmakokinetik bromhexine secara relevan tidak di pengaruhi oleh penggunaan yang bersamaan dengan ampisilin atau oksitetrasiklin. Terdapat juga interaksi yang tidak relevan antara  bromhexine dan eritromisin menurut perbandingan sebelumnya.
Tidak ada laporan interaksi yang relevan selama pemasaran obat jangka panjang yang menunjukkan tidak adanya potensi interaksi substansial dengan obat-obat ini.

Toksikologi

Bromhexine HCl menunjukkan toksisitas akut rendah : nilai LD50 adalah > 5 g/kg pada tikus , > 4 g/kg pada kelinci, > 10 g/kg pada anjing, dan > 1 g/kg pada tikus yang baru lahir. LD50 i.p pada tikus adalah 2 g/kg. Nilai LD50 untuk formulasi sirup adalah > 10 ml/kg  pada mencit dan tikus. Tidak ada tanda klinis yang spesifik dari toksisitas yang diamati  pada dosis tersebut.
Pada studi  toksisitas dosis oral berulang selama 5 minggu, 200 mg/kg Bromhexine HCl  ditoleransi oleh mencit mewakili “NOAEL” . Pada 2000 mg/kg,angka kematian tinggi. Beberapa hewan yang bertahan hidup memperlihatkan peningkatan berat hati dan kolesterol serum reversible. 25 mg/kg  ditoleransi oleh tikus selama lebih dari 26 atau 100 minggu, sedangkan pada 500 mg/kg, kejang dan kematian terjadi. Hepatosit centribular diperbesar karena perubahan vacuolic. Studi lainnya selama 2 tahun mengkonfirmasi bahwa dosis hingga 100 mg/kg dapat di toleransi dengan baik, sedangkan pada dosis 400 mg/kg, kejang terjadi secara sporadis pada beberapa hewan. 100 mg/kg (NOAEL) secara oral ditoleransi oleh anjing selama 2 tahun.

Bisolvon sirup ( 0,8 mg/ml) ditoleransi secara baik hingga 20 ml/kg pada tikus dengan centribular pengubah lemak hati sederhana  yang reversibel . setelah pemberian 8 mg larutan injeksi secara intramuskular pada anjing selama 6 minggu tidak ada iritasi lokal atau toksisitas sistemik. Injeksi tunggal 4 mg Bromhexine secara i.a dapat diterima dengan baik oleh tikus dan anjing. Lesi setelah pemberian injeksi i.m pada kelinci lebih baik dibandingkan dengan mereka setelah pemberian larutan garam fisiologis. Bromhexine HCl merupakan hemolitik in vintro.
Bromhexine HCl pada dosis oral hingga 300 mg/kg pada tikus dan 200 mg/kg pada kelinci tidak embriotoksik ataupun teratogenik (segmen II ). Fertilitas ( segmen I ) tidak terganggu dengan dosis  hingga 300 mg/kg. “NOAEL” selama perkembangan peri dan postnatal (Segmen III) adalah 25 mg/kg
 Bromhexine HCl tidak memiliki potensi mutagenic pada studi mutasi terhadap bakteri dan uji pada mikronukleous pada tulang sumsum tikus.
Bromhexine HCl tidak menunjukkan potensi tumorigenik pada studi selama 2 tahun yang diberikan pada tikus hingga 400 mg/kg, dan pada anjing hingga 100 mg/kg.

Kemasan

Elixir 4 mg/5 ml
Botol 60 ml
Botol 125 ml
Reg. No. DTL0133700534A1

Kisaran Harga :

Botol 60 ml : Rp. 27.060

Penyimpanan

Simpan dibawah suhu 30 C, pada tempat tertutup rapat
Simpan ditempat yang aman,jauhkan dari jangkauan anak-anak

P. No. 1
Awas! Obat Keras.
Bacalah aturan memakainya


Diproduksi oleh :
PT. Boehringer Ingelheim Indonesia
Bogor, Indonesia
Dengan lisensi dari :
Boehringer Ingelheim International GmbH
Ingelheim am Rhein
Jerman

Previous
Next Post »